Membongkar Stigma Seputar Kesehatan Mental: Menuju Masyarakat yang Lebih Inklusif dan Suportif


Oleh: Yurlita Zahra

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, yang mana kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Namun, stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan masalah kesehatan mental masih sering terjadi di masyarakat. Stigma yang terjadi mencakup berbagai persepsi negatif, prasangka, dan juga diskriminasi. Stigma ini dapat berakibat fatal, yang dapat memperburuk kondisi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental, dan menghambat mereka untuk mencari bantuan. Oleh karena itu, penting untuk membongkar stigma seputar kesehatan mental dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan suportif.

Menurut survei Yayasan Pulih tahun 2021, hanya 9% orang dengan masalah kesehatan mental di Indonesia yang mencari bantuan profesional. Stigma kesehatan mental sering kali didasarkan pada stereotip dan kesalahpahaman. Orang dengan masalah kesehatan mental sering dianggap sebagai orang "gila", "lemah", dan "berbahaya". Hal ini dapat menyebabkan mereka dijauhi, dihina, atau bahkan dianiaya. Stigma ini juga dapat membuat mereka merasa malu dan bersalah, sehingga mereka enggan untuk mencari bantuan professional dan bahkan mengisolasi diri mereka dari masyarakat.

"Membongkar stigma seputar kesehatan mental adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan suportif," ujar Setiawan Budi, psikolog dari Universitas Indonesia. "Kita harus mulai dengan mendidik diri sendiri tentang apa itu kesehatan mental dan bagaimana cara menjaganya. Kita juga harus belajar untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada diri sendiri dan orang lain”. Dalam hal ini kita harus berani berbicara tentang kesehatan mental secara terbuka. Kita dapat berbagi pengalaman pribadi atau cerita orang lain yang mengalami masalah kesehatan mental. Kita juga dapat mendukung organisasi yang bergerak di bidang kesehatan mental dan advokasi bagi orang dengan masalah kesehatan mental.

Dalam membongkar stigma seputar kesehatan mental Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil juga memiliki peran penting. Dalam hal ini Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dapat membuat kebijakan yang mendukung akses terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas dan terjangkau. Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil juga dapat menyelenggarakan kampanye edukasi dan promosi kesehatan mental untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, Media juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan berita tentang kesehatan mental secara akurat dan bertanggung jawab, menghindari penggunaan bahasa yang diskriminatif dan stigmatisasi, menampilkan cerita positif tentang orang dengan masalah kesehatan mental, dan membuat konten edukasi tentang kesehatan mental.

Membongkar stigma seputar kesehatan mental bukanlah tugas yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan upaya bersama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan suportif bagi semua orang, termasuk mereka yang mengalami masalah kesehatan mental. (Editor:RAM/Tim Redaksi)

Post a Comment

0 Comments