Praktek Rukyatul Hilal



1.      Tahap Pemasangan Alat

a.       Tripot

Arahkan tripot ke arah Utara. Kaki tripot (bertuliskan South) harus mengarah ke arah Selatan jika pengamatan berada di Lintang Selatan (LS); mengarah ke Utara jika pengamatan di Lintang Utara (LU). Sejajarkan permukaan tripot, lalu kunci semua kaki tripot. Selanjutnya pindahkan sekrup penghubung kaki tripod ke atas tripod di lubang XS.

b.      Half Pilar

Pasang hal pilar  di atas tripod, luruskan half pilar dengan kaki pilar selatan. Jika pengamatan LS. Jika pengamatan LU maka kaki pilar berada di utara. Gunakan Global Positioning System (GPS), untuk mengetahui koordinat pengamatan, lalu catat posisi lokasi pengamatan.

c.       Mounting.

Kendurkan semua pengunci, pasang mounting, arahkan kepala mounting ke arah selatan, kunci semua (kiri, kanan, dan bawah).

d.      Pemberat Bagian Bawah

Tiang dipasang kira-kira 10 cm (3 jari) dan pasang pemberat. Buka terlebih dahulu pengunci di bagian bawah tiang dan lalu pasang pemberat. Kunci Knop RA (ada di samping kiri) setelah tiang pemberat berada pada posisi lurus dengan kaki selatan.

e.       Teropong

Kendurkan pengunci, arahkan teropong ke arah timur apabila pengamatan di LS dan ke arah barat jika pengamatan di LU. Kencangkan semua kunci setelah memasang teropong.

f.       Kamera

Cek diagonal minor harus berada pada posisi benar, pasang ring pada kamera. pasang diagonal minor di depan ring dengan cara di putar.  Pasang kamera yang telah terpasang diagonal minor pada teropong, sebelumnya buka pengunci pada teropong, setelah terpasang kunci kembali.

g.       Penyeimbangan

Timbang teropong sebelum pasang pemberat. Kendurkan Knop RA, tidurkan teropong, cek keseimbangan teropong bagian kanan dan kiri. Pasang pemberat pada bagian yang ringan. Cek kembali keseimbangan, jika sudah seimbang, berdirikan kembali teropong dan kendurkan kunci fokus lalu atur fokusnya kemudian kencangkan kembali kuncinya. Cek posisi teropong, pastikan tanda lurus.

h.      Koneksivitas

Sambungkan teropong dengan kabel Star Book dan kabel power. Nyalakan teropong pada posisi On. Setting koordinat posisi pengamatan, ketinggian dan waktu pada Star Book


2.      Tahap Pengoperasian Teleskop

a.       Hubungkan kabel serial/ kabel data dari mounting ke Star Book.

b.      Hubungkan kabel power ke mounting.

c.       Hidupkan mounting dengan menekan tombol On/Off.

d.      Setting Star Book.

e.       Pilih Local Time Setting. Untuk mengatur waktu (Tahun: Bulan: Tanggal: Jam: Menit: UTC (7,8,9)).

f.       Pilih Locate. Untuk mengatur koordinat lokasi pengamatan.

g.       Klik Save Setting. Pilih Ok. Pilih Confirm. Kemudian pilih Ok.

h.      Setiap mengoperasikan teleskop dengan Star Book, pilih Chart.

i.        Lalu pilih object. Pilih Sun Moon Planet. Maka akan muncul daftar Sun, Moon, Venus, Merkurius, dan lain-lain. Pilih Sun kemudian select, kemudian Go To, maka teleskop akan bergerak ke Matahari.[1]

j.        Apabila shooting Matahari kurang tepat, maka gerakkan kursor kuning merah untuk membuat posisi Matahari tepat ditengah-tengah display kamera.

k.      Kemudian coba shooting ke Bulan.

l.        Kemudian cek kembali dengan shooting ke Matahari.

m.    Kemudian cek lagi shooting ke Bulan.

3.      Tahap Pengoperasian pada Desktop

a.       Buka Split Cam.

b.      Buka EOS Application. Pilih Camera Setting, lalu pilih live view shoot, atur ISO dan shutter speed.

c.       Kembali ke halaman Split Cam. Klik source pilih desktop, pilih rectangular (paling kanan), seleksi layar live view desktop. Kembali ke Split Cam, klik source –record, simpan file.

d.      Buka Adobe Flash. Pilih File-Open Profile-cari file profile xml-nya. Device pilih split cam video capture.

e.       Klik save to file (browse-pilih dimana tempat untuk menyimpan).

f.       Klik Connect.

g.       Klik Start. Maka pengamatan dalam di akses secara live streaming pada situs media.bmkg.go.id. dan pemotretan citra hilal dengan menggunakan EOS Application.[2]



[1] Matahari sebagai tujuang shooting, untuk bisa setting ulang fokus dan ketepatan settingan teleskop, sehingga apabila shooting Matahari tepat, maka ketika shooting ke Bulan juga akan tepat.

[2] Disusun berdasarkan observasi yang penulis lakukan bersama BMKG pada tanggal 16 Februari 2018 di Pantai Anyer Banten, Lihat juga Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat oleh Evy Rosa.

Post a Comment

0 Comments