Musim di Taman Bahagia



Pagi terbangun oleh tetesan embun di dedaunan talas nan indah.
Ketika setetes airnya mulai menyentuh kerak bumi, mentaripun  mulai mengukir senyum.
Sinar muda yang Ia pancarkan menyapa setiap hati yang menyambutnya.
Bunga  ditaman kembali memekar indah setelah kemarin sempat layu.
Aroma hangat memberikan wangi yang berbeda pada musim kali ini.
Ia masuk semerbak, seiring dengan udara yang akan menyelip kedalam paru-paru.
Hati yang pernah sempat terdiam kini mulai bisa merasakan sejuta keindahan yang akan tercipta.
Dibawah langit biru yang memberi tudung manja.
Diatas bumi yang setiap detiknya tumbuhkan panorama bahagia.
Dua hati mulai merekat erat satu sama lain dalam keyakinan musim ditaman bahagia.
Lambai tangan-tangan yang tulus mulai menyapa dari kejauhan.
Langkah merekapun seakan di ikuti sekawanan bunga yang bertebaran menutupi jalan.
Bekas langkah kaki, telah menceritakan kisah-kisah indah yang pernah mengukir senyuman.
Semua seolah tak akan telupakan, meski hujan dan topan datang menerjang.
Mereka  kuat dengan aura bahagia yang telah menyatu dengan alam.
Panasnya matahari siang tak akan mampu menembus taman bahagia yang mereka tuju.
Pepohonan rela duannya gugur dimusim semi asalkan dua hati itu bisa sampai ke impian.
Kekuatan yang telah lama hadir dari dalam hati, telah mampu menarik karisma alam.
Sore hari telah memancarkan mega merah yang indah, agar keindahannya senantiasa menyatukan alam.
Burung-burung yang bisa terbang, kini mulai melukis hati dan kesetiaan untuk hadiah terindah musim ini.
Ketika malam berbisik, rembulan dan sekawanan bintang hadir dengan keindahan cahaya yang terang.
Seolah malam tak ingin melewatkan sedetikpun musim tertindah yang pernah ada.
Yang tak akan terlupa oleh aura bahagia yang menyatukan diri dengan alam.
Musim di taman bahagia.



Post a Comment

0 Comments